Solo & Surabaya, 5-8 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke beberapa kota bersejarah di Indonesia, yakni Solo, Surabaya, dan Mojokerto pada tanggal 5-8 Mei 2025. Kegiatan kuliah lapangan ini merupakan bagian dari pembelajaran lapangan yang bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap sumber-sumber sejarah dan pengelolaan warisan budaya.

Selama kegiatan KKL, rombongan mahasiswa mengunjungi beberapa institusi dan situs penting, yaitu Monumen Pers Nasional dan Galeri Lokananta di Kota Solo, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan Museum Sepuluh November di Surabaya, serta Museum Trowulan dan candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit di wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

Kunjungan pertama dilakukan ke Monumen Pers Nasional di Solo. Di lokasi pertama ini, mahasiswa diajak mengenal lebih dekat sejarah perkembangan pers Indonesia sejak masa kolonial hingga era reformasi. Mereka juga mempelajari koleksi surat kabar dan majalah lama, serta sistem digitalisasi arsip yang kini mulai diterapkan.

Masih di Solo, mahasiswa mengunjungi Galeri Lokananta, studio rekaman musik pertama dan tertua di Indonesia. Di sana, mahasiswa disuguhi perjalanan sejarah Lokananta sebagai tempat lahirnya rekaman musik-musik legendaris Indonesia. Koleksi piringan hitam, peralatan rekaman lawas, hingga proses restorasi audio menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.

Kunjungan hari kedua dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Mahasiswa mendapatkan pembekalan langsung mengenai tata kelola arsip dinamis dan statis, serta teknologi informasi yang digunakan dalam proses digitalisasi dan pelestarian dokumen penting daerah. Mahasiswa juga memeperoleh eksperien menikmati diorama Majapahit di Perpustakaan Jawa Timur, yang akan launching dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagai penutup, pada hari ketiga, rombongan melakukan kunjungan ke Museum Trowulan di Mojokerto, situs arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit. Mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai artefak-artefak yang ditemukan di wilayah Trowulan, seperti arca, keramik, dan struktur bangunan kuno. Kegiatan ini memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai sejarah klasik Indonesia secara kontekstual. Selain itu, mahasiswa juga berkunjung ke beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit, di antaranya Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan Candi Brahu.

Menurut dosen pembimbing KKL – Ilmiawati Safitri, S.S., M.A, kegiatan KKL ini menjadi media pembelajaran kontekstual yang tidak hanya menambah wawasan mahasiswa, tetapi juga melatih keterampilan analisis dan interpretasi sejarah berbasis sumber primer. Selain itu, pengalaman berinteraksi langsung dengan para pengelola institusi budaya dan arsip menjadi bekal penting dalam membangun kompetensi profesional di bidang sejarah.

“Dengan KKL ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami sejarah dari buku, tetapi juga dari sumber-sumber langsung yang mereka jumpai di lapangan,” ujar Ilmiawati.

Kegiatan KKL ini juga menjadi wadah kolaborasi antar mahasiswa dalam menyusun laporan ilmiah dan refleksi hasil kunjungan yang akan menjadi bagian dari penilaian akademik semester ini. (tim prodi)