Klaten, 7 Juli 2025 — Dosen Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cucukan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini difokuskan pada penulisan sejarah dusun berbasis sumber lisan sebagai bagian dari upaya pelestarian memori kolektif dan identitas lokal. 

Kegiatan ini melibatkan warga dan tokoh masyarakat setempar, terutama para sesepuh desa yang memiliki pengetahuan dan memori tentang sejarah dan perkembangan wilayah mereka. Tim dosen Ilmu Sejarah UNY bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk merekam, mendokumentasikan, dan menyusun narasi sejarah Desa Cucukan melalui kegiatan wawancara. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan empat dusun, di antaranya Dusun Matangan, Dusun Dlondakan, Dusun Tegal Klumprit, dan Dusun Matangan 

Menurut koordinator kegiatan, Dr. Ririn Darini, M.Hum, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat sejarah lokal yang selama ini hanya tersimpan dalam ingatan warga. “Banyak sejarah desa yang belum terdokumentasi secara tertulis. Padahal, kisah-kisah dari masyarakat ini sangat penting untuk membangun identitas dan jati diri komunitas lokal,” ujarnya. 

Selain itu, kegiatan penyusunan sejarah desa berbasis sumber lisan ini merupakan bagian dari implemntasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Melalui pendekatan partisipatif, tim pengabdian juga memberikan pelatihan dasar kepada warga mengenai teknik pengumpulan data sejarah lisan, cara menulis narasi sejarah, dan pentingnya pelestarian arsip keluarga maupun desa. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari keikutsertaan mereka dalam setiap sesi diskusi dan wawancara.

Kepala Desa Cucukan menyambut baik kegiatan ini dan berharap hasilnya dapat menjadi referensi penting bagi generasi muda. “Kami berterima kasih kepada UNY karena sudah membantu merekam sejarah dusun kami. Semoga ini bisa menjadi warisan budaya yang tak ternilai,” katanya.

Hasil dari kegiatan ini direncanakan akan dibukukan dan diserahkan kepada pemerintah desa serta masyarakat sebagai bentuk kontribusi nyata dunia akademik terhadap pelestarian sejarah lokal.